“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”. (Amsal 17 : 22 )
Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu16[/kitab] ; [kitab]Matiu16[/kitab]; [kitab]Kejad31-32[/kitab]
Ketika seorang kakek
duduk di bawah pohon yang rindang, datanglah seorang muda menghampirinya.
Pemuda itu datang dengan muka muram dan terlihat banyak sekali beban. Lalu
berkatalah pemuda itu kepada kakek tersebut : “ Mengapa hidup saya dipenuhi
dengan begitu banyak masalah?” Lalu kakek tersebut mengambil sebuah gelas
berisi air dan segenggam garam. Kemudian garam dimasukkan ke dalam gelas dan
kakek tersebut mengadukknya. Setelah itu sang kakek memberikan dan menyuruh pemuda tersebut untuk meminumnya. “ Apa rasanya” tanya sang kakek. Pemuda itu menjawab, “ asin sekali kek”.
Kemudian kakek tersebut
mengajak pemuda tersebut ke sebuah telaga, dekat dengan tempat tinggalnya. Lalu sang kakek menaburkan garam tersebut ke dalam telaga itu. “coba kamu minum air di telaga ini” suruh kakek kepada pemuda itu. “rasanya segar”, jawab pemuda.
“ Nah, kamu sudah
merasakan keduanya bukan? Mengapa air di gelas tadi lebih asin dibandingkan air
di telaga ini? Tentunya karena, gelas tersebut memiliki wadah yang kecil
dibandingkan dengan telaga. Sama halnya dengan kehidupan ini. Ketika pahit
melanda hidupmu, bahkan hatimu tersakiti. Kamu harus memiliki wadah yang besar
agar rasanya tidak terasa. Dengan demikian hidupmu akan tetap bahagia. Wadah itu adalah hatimu. Jadi, kamu harus melapangkan dadamu untuk menerima apa saja yang terjadi dalam hidupmu “ , kata kakek menjelaskan kepada pemuda tersebut.
Perumpamaan ini
mengingatkan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup ini rasa syukur harus selalu
dipersiapkan. Dengan selalu bersyukur maka anda dapat selalu menjaga hati anda.
Hati adalah sumber kehidupan. Hati sama pentingnya seperti air dalam kehidupan.
Jika anda tidak memiliki air, anda akan mati. Sama halnya dengan ketika anda memiliki hati dan hati anda tidak
terluka maka anda akan merasakan bahwa anda memang menikmati hidup anda. Jangan
relakan hati anda diisi dengan kepahitan yang menyebabkan anda tidak memiliki
semangat untuk hidup. Ingatlah bahwa Tuhan membalut setiap hati yang terluka. Dia menyembuhkan bahkan memulihkan. Dia selalu ada untuk anda.